Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah melemparkan confetti dan meneriakkan slogan-slogan di ibu kota Nepal untuk merayakan pemulihan Parlemen oleh Mahkamah Agung.
KATHMANDU, Nepal – Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah melemparkan confetti dan meneriakkan slogan-slogan di ibu kota Nepal pada hari Rabu untuk merayakan pengukuhan Parlemen oleh Mahkamah Agung.
Perintah pengadilan itu merupakan pukulan telak bagi Perdana Menteri Khadga Prasad Oli, yang membubarkan badan legislatif pada Desember karena perseteruan di dalam Partai Komunis Nepal yang berkuasa.
Para demonstran yang gembira bertepuk tangan atas keputusan pengadilan dan menuntut pemecatan Oli segera. Pengadilan pada hari Selasa memutuskan bahwa pembubaran itu tidak konstitusional dan bahwa pertemuan badan yang dipulihkan harus dipanggil dalam waktu 13 hari.
Oli belum membuat komentar publik sejak keputusan itu, yang membuatnya berada dalam posisi yang sulit karena dia tidak akan mendapat dukungan dari mayoritas anggota parlemen.
Partai Komunis Nepal memenangkan mayoritas kursi pada pemilu 2017, tetapi telah terpecah setelah perseteruan antara Oli dan wakil pemimpin Pushpa Kamal Dahal.
Tanpa dukungan kelompok sempalan Dahal di Parlemen, Oli akan kesulitan untuk tetap menjabat. Namun, tidak ada partai yang memegang mayoritas untuk membentuk pemerintahan baru, yang kemungkinan besar akan menyebabkan krisis politik.
Sejak pembubaran Parlemen pada bulan Desember, telah terjadi protes jalanan rutin terhadap Oli oleh puluhan ribu orang di Kathmandu dan kota-kota lain.
Sumber : https://abcnews.go.com/International/wireStory/thousands-celebrate-reinstatement-nepals-parliament-76082613