Rumah Bedeng: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Keberadaannya di Indonesia

  • Bagikan

JAMBI (SR28) – Rumah bedeng adalah jenis rumah sederhana yang sering digunakan sebagai tempat tinggal sementara atau sebagai tempat tinggal dengan biaya rendah, terutama di kawasan perkotaan yang padat penduduk. Biasanya, rumah bedeng dibangun dengan bahan-bahan yang tidak permanen dan cenderung terbuat dari material bekas atau murah. Rumah ini banyak ditemui di kawasan pinggiran kota atau daerah yang sedang berkembang.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang apa itu rumah bedeng, ciri-cirinya, alasan dibangunnya rumah bedeng, serta dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkannya di masyarakat.

Apa Itu Rumah Bedeng?

Secara umum, rumah bedeng adalah sebuah tempat tinggal yang dibangun dengan struktur yang sederhana dan menggunakan bahan bangunan yang tidak permanen. Rumah bedeng biasanya dibangun di atas lahan yang sempit dan memiliki ukuran yang kecil. Meskipun tidak memiliki standar bangunan yang tinggi, rumah bedeng sering kali digunakan oleh kalangan masyarakat berpendapatan rendah atau para pekerja yang membutuhkan tempat tinggal sementara di daerah perkotaan.

Jenis rumah ini umumnya ditemukan di kawasan kumuh, pemukiman padat penduduk, atau daerah yang dekat dengan pusat-pusat industri dan perdagangan. Rumah bedeng seringkali terdiri dari beberapa unit tempat tinggal dalam satu area yang dibangun secara berdempetan.

Ciri-Ciri Rumah Bedeng

Rumah bedeng memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis rumah lainnya. Beberapa ciri-ciri rumah bedeng antara lain:

  1. Bahan Bangunan Sederhana
    Rumah bedeng biasanya dibangun menggunakan bahan-bahan murah dan tidak permanen seperti kayu, seng, atau papan bekas. Dindingnya sering kali terbuat dari bahan yang tidak tahan lama, dan atapnya juga terbuat dari material yang sederhana seperti seng atau plastik.
  2. Ukuran Kecil dan Sempit
    Rumah bedeng memiliki ukuran yang sangat kecil dan sering kali hanya cukup untuk menampung satu keluarga atau bahkan satu individu. Dalam beberapa kasus, rumah bedeng dapat dihuni oleh beberapa keluarga dalam satu unit yang terpisah hanya oleh pembatas sederhana.
  3. Bentuk yang Sederhana
    Rumah bedeng umumnya dibangun dengan bentuk yang sangat sederhana. Ruangannya terbatas, dengan sedikit atau tanpa pemisahan antara ruang tidur, dapur, dan ruang tamu. Kadang-kadang, satu ruang digunakan untuk berbagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Lahan yang Terbatas
    Biasanya, rumah bedeng dibangun di atas lahan yang terbatas atau bahkan tidak memiliki halaman. Lokasi pembangunannya sering kali berada di kawasan yang memiliki harga tanah yang murah atau berada di kawasan pemukiman padat penduduk.
  5. Fasilitas Terbatas
    Rumah bedeng biasanya memiliki fasilitas yang sangat terbatas. Tidak jarang penghuni rumah bedeng harus berbagi fasilitas seperti kamar mandi, dapur, atau tempat cuci dengan penghuni lainnya. Keterbatasan fasilitas ini menjadi salah satu ciri khas rumah bedeng.

Alasan Dibangunnya Rumah Bedeng

Beberapa alasan yang mendorong pembangunan rumah bedeng antara lain:

  1. Biaya yang Terjangkau
    Banyak orang memilih untuk tinggal di rumah bedeng karena biaya sewa atau pembangunannya yang lebih murah dibandingkan dengan rumah permanen. Rumah bedeng menjadi pilihan bagi mereka yang baru datang ke kota atau pekerja yang belum mampu membeli atau menyewa rumah yang lebih layak.
  2. Keterbatasan Lahan
    Di kota-kota besar, lahan yang tersedia untuk pembangunan rumah semakin terbatas. Akibatnya, banyak orang yang tinggal di pemukiman padat penduduk, yang mana rumah bedeng menjadi solusi sementara bagi mereka yang tidak memiliki cukup uang untuk membeli rumah permanen.
  3. Mencari Tempat Tinggal Dekat Tempat Kerja
    Banyak pekerja, seperti buruh atau pekerja kasar, memilih untuk tinggal di rumah bedeng yang letaknya dekat dengan tempat kerja mereka. Hal ini memudahkan mereka untuk menghemat waktu dan biaya transportasi. Rumah bedeng sering kali dibangun di dekat area industri atau kawasan yang sedang berkembang, di mana banyak pekerja migran mencari pekerjaan.
  4. Sifat Sementara
    Sebagian orang yang tinggal di rumah bedeng biasanya tidak berniat untuk tinggal di sana dalam jangka panjang. Rumah bedeng menjadi tempat tinggal sementara bagi mereka yang sedang mengumpulkan uang untuk membeli rumah yang lebih layak.

Dampak Sosial dan Ekonomi Rumah Bedeng

Meskipun rumah bedeng dapat menjadi solusi sementara bagi mereka yang membutuhkan tempat tinggal murah, keberadaannya juga membawa sejumlah dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

  1. Kepadatan Penduduk
    Keberadaan rumah bedeng sering kali menyebabkan kepadatan penduduk yang tinggi di suatu kawasan. Satu unit rumah bedeng yang kecil dan sempit bisa dihuni oleh beberapa keluarga, sehingga meningkatkan kepadatan di daerah tersebut. Hal ini dapat mengurangi kualitas hidup penghuni dan memperburuk kondisi lingkungan.
  2. Kondisi Lingkungan yang Buruk
    Rumah bedeng sering dibangun di kawasan yang kurang teratur dan tidak memiliki fasilitas dasar yang memadai. Akibatnya, lingkungan sekitar rumah bedeng bisa menjadi kotor, tidak terawat, dan tidak memiliki akses yang baik terhadap layanan publik seperti air bersih, sanitasi, dan kesehatan.
  3. Risiko Kesehatan
    Kondisi rumah bedeng yang seringkali sempit, lembab, dan kurangnya ventilasi bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan bagi penghuninya, seperti penyakit pernapasan, penyakit kulit, dan infeksi akibat sanitasi yang buruk.
  4. Ketidakpastian Sosial
    Kehidupan di rumah bedeng sering kali tidak stabil, karena para penghuni biasanya hidup dengan pendapatan yang terbatas. Ini dapat menambah beban sosial, seperti masalah pengangguran, kemiskinan, dan ketidakpastian ekonomi bagi mereka yang tinggal di rumah bedeng.

Kesimpulan

Rumah bedeng merupakan jenis tempat tinggal yang sederhana dan terjangkau bagi banyak orang, terutama mereka yang tinggal di daerah perkotaan dan membutuhkan tempat tinggal sementara. Meskipun rumah bedeng menjadi solusi praktis bagi sebagian besar pekerja berpendapatan rendah, keberadaannya juga membawa dampak negatif bagi kondisi sosial dan ekonomi daerah tersebut. Untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh rumah bedeng, dibutuhkan kebijakan perencanaan kota yang lebih baik, serta penyediaan fasilitas perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

  • Bagikan