Data diskrit adalah jenis data yang hanya dapat memiliki nilai-nilai kuantitatif atau bilangan bulat. Data diskrit terdiri dari variabel diskrit, seperti jumlah barang atau jumlah siswa dalam sebuah kelas. Data diskrit sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk statistik, probabilitas, fisika, dan matematika.
Contoh-contoh data diskrit termasuk jumlah orang yang hadir dalam sebuah pertemuan, jumlah angka dalam sebuah kode pos, atau jumlah lembar kertas yang dibeli dari toko. Data diskrit tidak dapat memiliki nilai fraksional, yang berarti data tersebut tidak dapat diukur dengan presisi atau kemungkinan. Oleh karena itu, data diskrit menghasilkan sedikit nilai prediksi atau nilai probabilitas yang lebih rendah daripada data kontinu.
Ketika data diukur dalam bentuk diskrit, terdapat batasan-batasan pada nilai-nilai yang sangat sedikit, dan data ini biasanya diukur dengan variabel berbeda. Oleh karena itu, data diskrit sangat penting dalam statistik karena dapat membantu mengidentifikasi persamaan yang dapat dihubungkan dengan nilai-nilai diskrit.
Berikut adalah beberapa contoh data diskrit:
- Jumlah penduduk di kota
Jumlah penduduk di kota adalah contoh data diskrit karena jumlah penduduk di kota merupakan bilangan bulat yang tidak dapat terpisah antara nilai-nilai intermediate. Misalnya, jika kita mengatakan bahwa terdapat 700.000 penduduk di kota, kita tidak dapat mengukurnya dengan fraksional seperti 700.500. - Banyaknya siswa di kelas
Banyaknya siswa dalam sebuah kelas juga merupakan contoh data diskrit. Jumlah siswa dalam kelas itu bisa berbeda-beda, tetapi dalam satu saat sulit untuk membagi menjadi nilai-nilai intermediate. Misalnya, jika kelas tersebut memiliki 35 siswa, kita tidak bisa mengukurnya dengan presisi seperti siswa 35,5. - Jumlah barang terjual per hari
Jumlah barang yang terjual per hari juga merupakan contoh data diskrit. Dalam satu hari, total barang yang terjual akan selalu bilangan bulat, dan tidak akan terjadi nilai-nilai intermediate. Misalnya, jika toko tersebut menjual 100 barang per hari, kita tidak bisa mengukurnya dengan presisi seperti 100,5. - Pendapatan orang dalam satu keluarga
Pendapatan orang dalam satu keluarga juga merupakan contoh data diskrit. Pendapatan orang dalam satu keluarga selalu berupa nilai-nilai bulat, dan sulit untuk diukur dengan nilai fraksional. Misalnya, jika pendapatan keluarga tersebut adalah 50.000, tidak bisa diukur lagi dengan presisi satu sen seperti 50.001 atau 50.002.
Selain itu, data diskrit memiliki karakteristik yang membedakannya dari data kontinu. Karakteristik ini termasuk:
- Batasan angka
Data diskrit terdiri dari sejumlah bilangan bulat atau kuantitatif yang disajikan dalam bentuk suatu bilangan. Ada sejumlah batasan dalam bilangan diskrit yang mencegah nilainya di antara bilangan tersebut. - Pemisahan angka
Data diskrit tidak dapat dipisahkan menjadi nilai-nilai yang lebih kecil dan lebih kecil lagi. Data diskrit merupakan nilai-nilai bilangan bulat dan tidak mengenal nilai desimal atau palingan. - Dapat dihitung secara eksak
Data diskrit dapat dihitung secara tepat atau eksak, seperti dua atau tiga lembar kertas. Meskipun dapat dendaankan, dalam harga data diskrit tidak akan ada sesuatu yang tidak berhargadalam nilai-nilai fraksional ataupun pecahan yang tidak sama. - Data dapat diukur ke dalam satuan bilangan bulat
Data diskrit dapat diukur dalam satuan bilangan bulat atau data kuantitatif yang umumnya memiliki satuan kelipatan dan tidak dalam bentuk pecahan. - Data memungkinkan variabel diskrit
Data diskrit memungkinkan adanya variabel diskrit, yaitu variabel acak yang memungkinkan nilai-nilainya hanya seperti bilangan bulat atau bilangan kuantitatif lainnya. Variabel diskrit umumnya menghasilkan berbagai nilai yang saling tidak memiliki hubungan, misalnya antara fizikal dan waktu.
Demikianlah artikel tentang “Apa Itu Data Diskrit dan Contoh-contohnya”. Data diskrit adalah jenis data yang sangat penting dalam bidang seperti statistik, probabilitas, fisika, dan matematika. Contoh-contoh data diskrit termasuk jumlah orang yang hadir dalam sebuah pertemuan, jumlah angka dalam sebuah kode pos, atau jumlah lembar kertas yang dibeli dari toko. Data diskrit memiliki karakteristik yang membedakannya dari data kontinu, seperti memiliki batasan angka, tidak bisa dipisahkan menjadi nilai-nilai yang lebih kecil, dan dapat dihitung secara eksak. Semoga artikel apa yang dimaksud data diskrit ini bermanfaat untuk Anda.