KOTA JAMBI (SR28)-Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 20 September 2023 resmi menggelar pelatihan peningkatan kapasitas aparatur desa melalui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).
Kegiatan tersebut digelar secara paralel dan serentak di 33 Provinsi di Indonesia. Secara nasional, diproyeksikan pelatihan ini akan ada menyasar 33.000 desa dengan 133.000 orang peserta yang berasal dari perangkat desa.
Adapun untuk di Provinsi Jambi, jumlah keseluruhan perangkat desa yang akan mendapatkan program pelatihan ini adalah 4.896 orang yang berasal dari 1.224 desa yang ada di Provinsi Jambi.
Pada hari Kamis (12/10) pelatihan perangkat desa tersebut telah memasuki hari akhir pada 4 gelombang yang telah digelar.
Namun pada gelombang ke 4 ini, sempat membuat kehebohan antara peserta yang berasal dari perangkat desa dan perusahaan even organizer selaku penyelenggara.
Pasalnya, dihari ke 4 pelatihan seyogyanya peserta berhak menerima uang harian dan transportasi sebagaimana tertuang pada surat undangan yang dikeluarkan oleh DP3AP2 Provinsi Jambi kepada DPMD seluruh Kabupaten.
Namun hingga sore hari, uang tersebut belum kunjung terdistribusi pada peserta.
Peserta yang didominasi dari Kabupaten Merangin, Sarolangun dan Tebo ini pun melayangkan protes pada event organizer selaku penyelenggara kegiatan karena mereka tidak memiliki ongkos yang cukup pulang ke desa masing-masing.
Selain itu, adanya beberapa desa yang telah mendapatkan uang lebih awal, membuat para aparatur desa lainnya merasa diperlakukan tidak adil.
Menanggapi hal tersebut, Project Manager PT Nusa Kreasi Mandiri (NKP) Sany Aldilah menyatakan bahwa itu disebabkan karena ada miss komunikasi di intern PT NKP.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, itu karena ada miss komunikasi di intern keuangan perusahaan kami” ungkap Sany Aldilah kepada awak media, saat menggelar konferensi pers bersama awak media disalah satu hotel di Kota Jambi (Sabtu 14 Oktober 2023)
Sany juga menyebut jika isi terkait penelantaran itu tidaklah benar.
“Dihari ke empat pelatihan, peserta yang belum menerima uang harian dan transportasi telah kami inapkan dihotel. Makan mereka pun aman. Jadi tidak ada penelantaran sebagaimana yang muncul dibeberapa sosial media maupun pemberitaan disalah satu media online. Saat ada aksi protes dihari Jumat sore, maka sore itu juga uang telah kami distribusikan keseluruh peserta. Jadi semua sudah aman terkendali” Tambah Sany
Informasi yang berhasil dihimpun, pelatihan akan dijeda sementara dan akan dilanjutkan sebagaimana jadwal yang telah disusun.