JAMBI (SR28) – Bulu ketiak sering dianggap sebagai salah satu bagian tubuh yang ingin dihilangkan oleh banyak orang untuk alasan kebersihan, estetika, atau kenyamanan. Salah satu metode yang populer adalah dengan mencabut bulu ketiak menggunakan tangan atau pinset. Namun, meskipun metode ini terkesan mudah dan murah, mencabut bulu ketiak ternyata bisa menimbulkan berbagai risiko yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah beberapa risiko mencabut bulu ketiak yang harus kamu pertimbangkan sebelum melanjutkan kebiasaan ini.
1. Irritasi Kulit dan Peradangan
Kulit ketiak adalah salah satu area tubuh yang sangat sensitif. Ketika kamu mencabut bulu ketiak, terutama jika menggunakan teknik yang kasar atau dengan tangan yang tidak bersih, kamu bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Iritasi ini bisa berupa kemerahan, gatal, atau peradangan.
Selain itu, mencabut bulu ketiak dapat mengganggu keseimbangan pH kulit yang sensitif, membuatnya lebih rentan terhadap iritasi. Hal ini bisa diperburuk jika kamu langsung mengenakan pakaian ketat setelah mencabut bulu, yang bisa menambah gesekan pada area yang telah teriritasi.
2. Folikulitis (Peradangan Folikel Rambut)
Folikulitis adalah kondisi ketika folikel rambut mengalami peradangan akibat infeksi bakteri atau iritasi. Mencabut bulu ketiak secara berulang-ulang bisa merusak folikel rambut dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri, terutama jika area tersebut tidak dibersihkan dengan baik sebelum dan setelah mencabut.
Gejala folikulitis meliputi benjolan merah atau nanah yang muncul di sekitar folikel rambut, rasa nyeri, dan terkadang bisa disertai dengan pembengkakan. Jika tidak diobati, infeksi bisa semakin parah dan memerlukan pengobatan medis.
3. Pembentukan Benjolan dan Kista
Selain folikulitis, mencabut bulu ketiak juga bisa menyebabkan terbentuknya benjolan kecil atau kista. Hal ini terjadi karena pembukaan folikel rambut yang terpaksa tertutup atau tersumbat setelah bulu dicabut. Ketika folikel rambut mengalami penyumbatan, cairan dapat menumpuk di dalamnya, yang kemudian bisa membentuk kista yang terasa keras dan menyakitkan.
Benjolan atau kista ini bisa tumbuh di bawah kulit, dan dalam beberapa kasus, bisa menjadi infeksi yang lebih serius jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Meningkatkan Risiko Luka dan Pendarahan
Mencabut bulu ketiak dengan tangan atau pinset tanpa teknik yang tepat dapat menyebabkan luka kecil atau goresan pada kulit. Kulit ketiak yang sensitif mudah terluka saat ditarik dengan kuat. Bahkan, jika kamu mencabutnya dengan ceroboh, luka tersebut bisa mengakibatkan pendarahan ringan, yang tentu saja tidak nyaman.
Luka kecil pada kulit ketiak juga dapat menyebabkan bekas luka jika tidak dirawat dengan baik. Luka yang terbuka juga lebih rentan terhadap infeksi jika tidak dijaga kebersihannya.
5. Meningkatkan Risiko Tumbuhnya Bulu Ketiak yang Tumbuh ke Dalam
Tumbuhnya bulu ketiak ke dalam adalah kondisi di mana rambut tumbuh ke arah yang salah dan terkubur di bawah kulit. Kondisi ini sering kali terjadi ketika bulu dicabut atau dicukur dengan cara yang tidak benar. Rambut yang tercabut akan memaksa folikel untuk tumbuh di bawah permukaan kulit, yang akhirnya menyebabkan iritasi dan peradangan.
Bulu yang tumbuh ke dalam bisa menyebabkan benjolan kecil yang sakit dan bisa menimbulkan infeksi. Selain itu, hal ini juga dapat memperburuk kondisi kulit ketiak, menyebabkan kulit tampak tidak rata atau berbintik.
6. Resiko Alergi pada Produk yang Digunakan Setelah Pencabutan
Banyak orang menggunakan produk perawatan setelah mencabut bulu ketiak, seperti deodoran atau pelembap. Namun, kulit yang telah teriritasi setelah pencabutan bulu lebih rentan terhadap reaksi alergi dari produk yang mengandung bahan kimia atau alkohol.
Reaksi alergi ini bisa menyebabkan kulit menjadi lebih merah, gatal, atau bahkan mengelupas. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk perawatan yang lembut dan bebas dari bahan-bahan yang bisa memperburuk kondisi kulit setelah mencabut bulu.
7. Proses Pencabutan yang Menyakitkan
Proses mencabut bulu ketiak bisa menjadi sangat menyakitkan, terutama jika dilakukan dengan tidak hati-hati. Kulit di sekitar ketiak sangat sensitif, sehingga mencabut bulu dengan kasar atau menggunakan alat yang tidak tepat bisa menimbulkan rasa sakit yang cukup hebat.
Selain itu, sering mencabut bulu ketiak juga bisa menyebabkan rasa sakit yang lebih intensif setiap kali dilakukan, karena folikel rambut menjadi lebih sensitif dan teriritasi setelah beberapa kali pencabutan.
8. Mengganggu Pertumbuhan Rambut Normal
Jika sering mencabut bulu ketiak, hal ini bisa mengganggu siklus pertumbuhan rambut alami. Pencabutan yang berulang kali dapat menyebabkan folikel rambut mengalami kerusakan dan menghambat pertumbuhannya, sehingga bulu ketiak bisa tumbuh lebih tipis atau bahkan tidak tumbuh sama sekali pada beberapa area.
Ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan pada pertumbuhan rambut ketiak dan menciptakan ketidakrataan pada penampilan ketiak.
Kesimpulan
Mencabut bulu ketiak memang bisa memberikan hasil yang instan, namun risiko yang ditimbulkan cukup besar. Iritasi, infeksi, hingga masalah pertumbuhan rambut yang tidak normal adalah beberapa di antaranya. Jika kamu ingin merawat bulu ketiak dengan cara yang lebih aman, pertimbangkan untuk mencoba metode yang lebih lembut, seperti mencukur, waxing, atau prosedur laser yang lebih aman dan efektif. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kulit ketiak agar terhindar dari masalah kulit yang lebih serius.