Bulog Kanwil Jambi Siap Serap Gabah dan Beras Petani Daerah

  • Bagikan

JAMBI (SR28) – Perum Bulog Kantor Wilayah Jambi siap untuk melakukan penyerapan gabah dan beras petani dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru, yang dilakukan secara serentak mulai 15 Januari 2025.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jambi, Ali Ahmad Najih Amsari, mengungkapkan bahwa penyerapan secara nasional dilakukan sesuai Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 12 Januari 2025.

Menurutnya, ini bertujuan untuk penguatan stok pangan nasional dan perlindungan pendapatan petani.
“Bulog siap menyerap gabah dan beras petani sepanjang tahun ini. Langkah ini bentuk tanggung jawab Bulog untuk menjaga stabilitas harga sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Ali Ahmad Najih Amsari, saat dikonfirmasi langsung, pada Kamis, 16 Januari 2025.

Dengan HPP baru beserta persyaratan kualitas untuk gabah seperti kadar air, kadar hampa dan persyaratan kualitas untuk beras seperti kadar air,butir patah dan butir menir, Ali Ahmad Najih Amsari menyebut jika Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dihargai Rp 6.500 per kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) di Gudang Bulog 8.200 per kilogram. Sementara untuk beras di Gudang Bulog dihargai Rp 12.000 per kilogram.

“Kami sudah berkoordinasi dengan jajaran di kabupaten/kota untuk memastikan penyerapan berjalan lancar. Gabah dan beras akan diserap dibeberapa wilayah seperti Kerinci, Bungo dan Tanjung Jabung Timur

Tak hanya itu, Ali Ahmad Najih Amsari mengungkapkan bahwa penyerapan ini bertujuan melindungi pendapatan petani sekaligus memastikan ketersediaan stok cadangan beras pemerintah (CBP) tetap aman sepanjang 2025. Sekaligus untuk memperkuat ketahanan pangan nasional khususnya di jambi, terutama di tengah dinamika pasar global.

“Ini adalah momentum bagi kita untuk menunjukkan keberpihakan nyata kepada petani sekaligus menjaga kestabilan pangan di Indonesia,” pungkas Ali Ahmad Najih Amsari.

Kendati demikian, selain serapan hasil panen, Bulog juga berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi distribusi beras ke masyarakat melalui program SPHP ke pedagang pengecer di pasar tradisional dan Bantuan Pangan berupa beras 10 Kg.

Program ini tidak hanya mendukung petani tetapi juga masyarakat luas dalam memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dan mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.

  • Bagikan