Bupati Tanjabbar Anwar Sadat Pimpin Upacara Hari Lahirnya Pancasila

  • Bagikan
upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dipimpin langsung oleh Bupati Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag

KUALA TUNGKAL (SR28) – Pada Sabtu, 1 Juni 2024, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang dipimpin langsung oleh Bupati Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag. Acara tersebut berlangsung di halaman Orang Kayo Rajo Laksamano (Alun-alun Kuala Tungkal) dan dihadiri oleh berbagai pejabat daerah serta masyarakat setempat. Hadir dalam acara ini anggota DPRD Tanjabbar, jajaran Forkopimda, Pj Sekretaris Daerah, staf ahli, asisten, para camat, ASN, dan TKK lingkup Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, serta peserta lainnya.

Tema peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini adalah “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”. Dalam pidatonya, Bupati Anwar Sadat membacakan amanat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menekankan pentingnya Pancasila sebagai pemersatu bangsa dalam menghadapi perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa. Tema ini diusung untuk menyongsong 100 tahun Indonesia Emas yang diharapkan menjadi bangsa yang maju, mandiri, dan berdaulat.

Bupati Anwar Sadat menyampaikan bahwa Pancasila adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang menjunjung tinggi inklusivitas, toleransi, dan gotong royong. Keberagaman di Indonesia, yang dirajut dalam identitas nasional “Bhinneka Tunggal Ika”, harus terus dipertahankan dan dijadikan sumber kekuatan. Pada momen bersejarah ini, ia mengajak seluruh komponen bangsa untuk membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam tantangan dan ujian sejarah. Sebagai bintang penuntun, Pancasila membawa Indonesia menuju gerbang kemajuan dan kemakmuran di era globalisasi teknologi dan informasi saat ini,” papar Bupati Anwar Sadat.

Ia menekankan bahwa Pancasila harus selalu dijadikan pedoman agar ideologi ini dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia. Selain regulasi yang berlandaskan semangat dan jiwa Pancasila, keteladanan yang tercermin dalam etika, integritas, dan karakter para pemimpin serta rakyat Indonesia juga sangat diperlukan.

Bupati juga menyoroti perkembangan situasi global yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi. Menurutnya, Pancasila harus menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan. Kemajuan teknologi informasi harus dimanfaatkan secara bijaksana untuk menyiarkan konten-konten dan narasi positif yang mencerminkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Lebih dari itu, ia mengajak seluruh komponen bangsa untuk mengarusutamakan Pancasila dengan metode dan cara-cara kekinian dalam menyongsong bonus demografi yang akan menempatkan kaum milenial dan Gen-Z sebagai pelaku utama pembangunan bangsa.

Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Tanjung Jabung Barat ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dengan semangat Pancasila, diharapkan Indonesia dapat terus maju dan menjadi bangsa yang berdaulat di tengah arus globalisasi. (Sabri)

Lalu, bagaimana sejarah lahirnya Pancasila?

Sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merupakan proses panjang yang melibatkan berbagai tokoh bangsa serta peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah rangkuman sejarah lahirnya Pancasila:

Latar Belakang

Setelah pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, ada dorongan kuat dari rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Pada tahun 1945, Jepang, yang saat itu mengalami kekalahan dalam perang, menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Dalam upaya ini, Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai dibentuk.

Sidang Pertama BPUPKI

Sidang pertama BPUPKI berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam sidang ini, anggota BPUPKI membahas dasar negara Indonesia yang akan merdeka. Pada 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan usulan mengenai dasar negara, tetapi belum ada kesepakatan yang jelas.

Pidato Soekarno

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno, yang kemudian menjadi Presiden pertama Indonesia, menyampaikan pidato yang bersejarah. Dalam pidatonya, Soekarno mengusulkan lima prinsip dasar negara yang disebutnya “Pancasila”. Kelima sila tersebut adalah:

  1. Kebangsaan Indonesia (Nasionalisme)
  2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan (Humanisme)
  3. Mufakat atau Demokrasi (Demokrasi)
  4. Kesejahteraan Sosial (Sosialisme)
  5. Ketuhanan yang Maha Esa (Ketuhanan)

Pidato Soekarno tersebut kemudian diterima dengan baik oleh para anggota BPUPKI dan menjadi dasar perumusan Pancasila sebagai dasar negara.

Panitia Sembilan dan Piagam Jakarta

Setelah sidang pertama BPUPKI, dibentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari tokoh-tokoh penting seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, Ahmad Subardjo, dan lainnya. Panitia ini bertugas merumuskan naskah dasar negara. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan menghasilkan sebuah dokumen yang dikenal sebagai Piagam Jakarta. Piagam Jakarta mencantumkan lima prinsip dasar negara, dengan sila pertama berbunyi: “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Perubahan Sila Pertama

Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945, terjadi perubahan pada sila pertama Pancasila. Frasa “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Perubahan ini dilakukan untuk mengakomodasi keberagaman agama di Indonesia dan memastikan persatuan nasional.

Pengesahan Pancasila

Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Sejak saat itu, Pancasila resmi menjadi dasar ideologi negara Republik Indonesia.

Hari Lahir Pancasila

Pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, untuk mengenang pidato Soekarno yang mengusulkan lima prinsip dasar negara tersebut. Hari ini ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati pentingnya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kesimpulan

Proses lahirnya Pancasila melibatkan berbagai tokoh bangsa dan serangkaian peristiwa penting yang meneguhkan nilai-nilai dasar negara Indonesia. Pancasila bukan hanya merupakan dasar negara, tetapi juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia yang mempersatukan keberagaman dalam satu kesatuan yang harmonis.

  • Bagikan