Didemo Ojek Online, Menteri Ajak Lesehan

  • Bagikan
Menaker Yassierli berjanji akan mengupayakan yang terbaik agar THR bagi pengemudi ojol.

SR28JAMBINEWS.COM, JAKARTA – Puluhan pengemudi ojek online (ojol) menggeruduk Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI di Jakarta pada Senin (17/2/2025). Mereka menuntut hak tunjangan hari raya (THR) bagi pengemudi ojol yang selama ini tidak diberikan oleh perusahaan platform.

Massa aksi tiba sekitar pukul 10.40 WIB dengan satu mobil komando di depan, diiringi oleh sejumlah motor di belakangnya. Mobil komando dipenuhi atribut Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), sementara para driver ojol mengenakan atribut masing-masing. “Salam satu aspal!” teriak seorang peserta aksi dari mobil komando.

Setibanya di lokasi, massa aksi langsung memasuki pelataran Kantor Kemnaker RI. Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto di depan Kemnaker tetap ramai lancar.

Ketua SPAI, Lily Pujiati, menyatakan bahwa aksi ini dilakukan agar pemerintah memenuhi beberapa tuntutan, salah satunya adalah pemberian THR kepada pengemudi ojol. Lily juga mengimbau para driver ojol untuk menghentikan aktivitasnya sementara sebagai bentuk solidaritas. “Sudah kami mengimbau kawan-kawan untuk off bid tanggal 17. Untuk wilayah Sukabumi, Dumai, Pontianak, dan Pangkal Pinang akan off bid massal,” ungkap Lily.

Baca:  Covid-19 Varian Delta Terdeteksi Mulai Masuk Provinsi Jambi, Pemprov Jambi Ngaku Belum Tahu

Menurutnya, sistem fleksibilitas dalam kemitraan digunakan sebagai dalih oleh platform untuk menghindari kewajiban membayar THR dan hak-hak pekerja lainnya. Padahal, pengemudi ojol telah berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

“Bisnis platform sangat diuntungkan dengan super profit yang tinggi dengan mengorbankan kesejahteraan pengemudi ojol,” katanya.

356 Personel Polisi Diterjunkan

Sebanyak 356 personel kepolisian diterjunkan untuk mengamankan aksi demo di depan Kantor Kemnaker. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa pengamanan ini dilakukan untuk memastikan jalannya aksi tetap kondusif.

“Rekayasa lalu lintas bersifat situasional,” ujarnya, menambahkan bahwa arus lalu lintas akan dialihkan jika jumlah massa semakin bertambah.

Menaker dan Wamen Temui Perwakilan Ojol

Menaker Yassierli bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan, menemui perwakilan pengemudi ojol di Kantornya. Awalnya, Noel—sapaan akrab Wamenaker—bersama sejumlah staf memanggil para perwakilan driver ojol di lobby Kantor Kemnaker sekitar pukul 13.24 WIB. Diperkirakan jumlah pengemudi ojol yang hadir sekitar 30-50 orang, baik laki-laki maupun perempuan.

Baca:  Museum Siginjei Kota Jambi Jaga Eksistensi Di Masa Pandemi COVID-19

Para driver ojol duduk bersila mengitari Noel untuk menyampaikan aspirasinya. Beberapa lainnya tetap berdiri karena keterbatasan ruang. Tak lama kemudian, Menaker Yassierli tiba di lobby sekitar pukul 13.33 WIB dan langsung duduk di sebelah Noel untuk mendengarkan keluhan para pengemudi ojol.

Para perwakilan ojol meminta agar pemerintah mewajibkan perusahaan platform memberikan THR dalam bentuk uang tunai.

“THR ini angin segar buat teman-teman ojol. Usulan kami, Pak Menteri, Pak Wamen, THR ini bisa diberikan dalam bentuk uang tunai,” ujar salah satu perwakilan.

Selain itu, pengemudi ojol perempuan mengeluhkan harus tetap bekerja meski sedang sakit atau menstruasi. Mereka juga menyoroti besarnya potongan biaya aplikasi dan meminta agar iuran BPJS Kesehatan mereka dibayarkan oleh perusahaan platform, mengingat risiko tinggi yang mereka hadapi di jalan.

Menanggapi hal ini, Menaker Yassierli berjanji akan mengupayakan yang terbaik agar THR bagi pengemudi ojol dapat segera terealisasi. Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menggodok regulasi yang akan mengubah status pengemudi ojol dari mitra menjadi pekerja.

Baca:  Kadis PUPR Provinsi Jambi M Fauzi Disuntik Vaksin Tahap Pertama

“Kami sedang dalam tahap finalisasi regulasi dalam beberapa hari ini. Misi kami adalah memastikan adanya jaminan kesejahteraan dan hubungan industrial yang baik antara pengusaha dan pekerja,” ujarnya.

Setelah berdiskusi, Menaker Yassierli meninggalkan lobby dan memasuki ruang kantor Kemnaker sekitar pukul 14.07 WIB, sementara Wamen Noel pergi menggunakan mobil dinasnya.

Dengan adanya pertemuan ini, para pengemudi ojol berharap pemerintah segera mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada mereka, terutama dalam hal pemberian THR dan jaminan kesejahteraan yang lebih baik.

  • Bagikan