JAMBI (SR28) – Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini adalah salah satu agenda yang diselenggarakan oleh Pusat kajian pengembangan kurikulum, pengajaran dan pembelajaran UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi setelah sebelumnya melakukan survei pembelajaran siswa/I pondok pesantren se-kota Jambi. Setidaknya ada 28 Indikator yang diambil dari survei tersebut. FGD ini dilakukan dengan berfokus untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan tertentu yang didapat dari hasil survei.
FGD ini dimaksudkan untuk dapat memberikan data yang lebih kaya dan memberikan nilai tambah pada data yang tidak diperoleh ketika menggunakan hasil survei. Adapun peserta pada kegiatan ini diantaranya PPPM Al Hidayah, PPM Al Kinanah, Pondok Pesantren As’ad, Pondok Pesantren Sa’adatuddaren, Pondok Pesantren Ainul Yaqin, Pondok Pesantren Darussalam Al Haifdz, Pondok Pesantren Al Jauharen,Pondok Pesantren Al Ma’arif serta guru/ustadz/ustadzah se-Kota Jambi. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 14 Desember 2021 melalui aplikasi Zoom Meeting.
Kegiatan FGD ini dihadiri olehDirektur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI Bapak Prof. Dr. H. Moh. Ishom, M.Ag. Pada kesempatan ini beliau sangat menyambut baik terhadap kegiatan FGD hasil survei yang dilaksanakan ini. Selanjutnya beliau mengarahkan bahwa saat ini kita tidak bisa lepas akan dua hal yaitu pandemic covid-19 yang tidak tahu kapan berakhir serta peran kemajuan Ilmu pengetahuan Teknologi (IT). Hal ini menjadi hikmah dan tantangan bagi kita semua agar mampu menggunakan teknologi dimasa pandemic covid-19 ini.
Terkait dengan pembelajaran beliau menyampaikan terjadi learning lost pada kemampuan siswa di Indonesia yang berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu dilakukan beberapa learning recovery sebagai upaya untuk menekan terjadi nya learning lost diantaranya dilakukan back up sumber-sumber belajar dalam berbagai macam bentuk baik IT maupun cetak. Selanjutnya memperluas platform/modul pembelajaran guna untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran, kemudian diadakan pula kegiatan dukungan psikologi baik untuk guru maupun siswa juga pendampingan skill IT.
Pada kegiatan ini dihadiri pula oleh Kakanwil kemenag Provinsi Jambi yang diwakili oleh Kabid Kurikulum Bapak Mujahid Al Muhtarom, S.Ag. Beliau menyampaikan bahwa berdasarkan data di provinsi Jambi ini terdapat 365 pondok pesantren yang sudah berada di database kemenag dan beberapa lainnya sedang di proses. Terkait learning lost, beliau menyampaikan pembelajaran di Pondok pesantren lebih bisa mengatasi learning lost ini. Learning recovery juga telah dilakukan mulai sejak pandemic covid-19 berlangsung hingga saat ini. Adapun terkait learning Gap yang terjadi adalah terkait aksesibilitas yaitu antara madrasah di dalam ponpes dan madrasah di luar ponpes, juga terjadi pada madrasah negeri dan swasta. Selain itu, beliau menyampaikan ada harapan dan keinginan dari kanwil kemenag provinsi Jambi untuk kerjasama memberikan beasiswa antara kanwil kemenag provinsi Jambi, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi juga kemenag RI. Hal ini dimaksudkan bahwa Sebagian besar siswa pondok pesantren berasal dari kalangan menengah ke bawah.
Selain itu, FGD Pusat kajian pengembangan kurikulum, pengajaran dan pembelajaran UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi menghadirkan narasumber Ibu Prof. Dr. Risnita, M.Pd. Beliau merupakan guru besar bidang Ilmu Evaluasi Pendidikan yang akan membahas hasil survei pembelajaran siswa/I pondok pesantren. Beliau menyampaikan bahwa Pandemi covid-19 ini telah mendorong terjadinya perubahan struktural yang sangat cepat baik dalam dunia Pendidikan maupun dunia kerja. Dalam dunia Pendidikan, perubahan yang terjadi adalah sekolah-sekolah di seluruh dunia harus harus cepat beradaptasi dengan system digital untuk memfasilitasi pembelajaran, banyak sekolah dan universitas mendapatkan tekanan finansial salah satunya karena orang tua siswa mendorong institusi untuk menurunkan biaya kuliah. Dalam dunia kerja perubahan yang terjadi diantaranya mempercepat akses digital di semua industry, para pekerja dari berbagai industry perlu dengan cepat menyesuaikan diri dengan cara kerja baru dan memperbaiki keterampilan mereka untuk kompetitif, para pelaku wirausaha akan menjadi pendorong penting pemulihan ekonomi dalam menciptakan cara-cara yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, perlunya upaya dan strategi pada semua sektor khususnya Pendidikan guna untuk menciptakan pembelajaran efektif di masa new normal ini.
Selanjutnya, ketua pusat kajian pengembangan kurikulum, pengajaran dan pembelajaran UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Dr. Muhamad Taridi, M.Pd. menyatakan “kegiatan FGD ini dilakukan guna menggali data kualitatif dari hasil survei yang telah dilakukan. Survei ini dilakukan tersebar di berbagai wilayah di kota Jambi dimulai dari awal April 2021 hingga Juli 2021”ungkapnya.
“Setelah diadakan FGD ini diharapkan muncul sebuah kesimpulan yang akan memberikan kontribusi dalam menghadapi pembelajaran di Pondok Pesantren. Selain itu, menjadi sebuah masukan dan terjalin Kerjasama yang baik antara UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Kanwil kemenag Provinsi Jambi serta pihak-pihak terkait” tutupnya. (Agus/Sidik)