SR28JAMBINEWS.COM, JAMBI – Gubernur Jambi Al Haris mengimbau seluruh bupati dan wali kota di wilayahnya untuk serius memperbaiki sistem pertanian guna meningkatkan hasil panen para petani.
“Pemerintah daerah, baik kabupaten maupun kota, harus bekerja sama dalam membenahi sektor pertanian, sesuai dengan arahan presiden yang tertuang dalam program Asta Cita,” ujar Gubernur saat berada di Kerinci, Selasa.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antarwilayah guna mewujudkan ketahanan pangan nasional seperti yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu bentuk nyata komitmen ini, menurutnya, adalah kegiatan gerakan tanam padi yang baru-baru ini dilakukan di Desa Pungut Ilir, Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci. Langkah ini mencerminkan sinergi antara pemerintah dan petani dalam mendukung visi ketahanan pangan nasional.
Gubernur menambahkan bahwa pemerintah pusat menargetkan Indonesia tidak lagi mengimpor beras pada tahun 2027. Semua kebutuhan beras diharapkan bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri.
Kabupaten Kerinci dikenal sejak lama sebagai salah satu lumbung padi utama di Provinsi Jambi dan berperan besar dalam menyokong sektor pertanian daerah tersebut.
Al Haris juga menekankan pentingnya menjaga lahan pertanian agar tidak dialihfungsikan untuk kepentingan lain karena hal itu akan berdampak negatif terhadap produksi pangan.
“Saya tegaskan tidak boleh ada perubahan fungsi lahan sawah. Jika ini terjadi, produksi akan terganggu dan bisa merusak upaya kita bersama,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi tahun 2024, total luas panen mencapai 61,63 ribu hektare dengan produksi gabah kering giling sebanyak 281,02 ribu ton. Namun, produksi beras hanya 162,56 ribu ton, sementara kebutuhan konsumsi masyarakat Jambi mencapai 324,46 ribu ton. Artinya, Provinsi Jambi masih mengalami defisit produksi beras sebesar 161,90 ribu ton. (*)