JAMBI (SR28) – Kerinci sebuah daerah di Provinsi Jambi, tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau tetapi juga kekayaan kuliner yang menggugah selera. Setiap hidangan khas Kerinci adalah representasi dari kekayaan budaya dan tradisi yang telah terjalin dalam masyarakat setempat selama berabad-abad. Dari hidangan yang memanfaatkan bahan-bahan lokal hingga resep yang diwariskan turun-temurun, kuliner Kerinci menyajikan pengalaman kuliner yang unik dan tak terlupakan. Mari kita delves lebih dalam ke dalam berbagai hidangan khas yang menjadi bagian dari identitas gastronomi Kerinci.
- Lemang Kantong Semar (Kacung Beruk)
Lemang Kantong Semar, yang di daerah setempat dikenal juga sebagai Kacung Beruk, adalah salah satu kuliner yang paling khas dari Kerinci. Berbeda dengan lemang pada umumnya, lemang ini menggunakan kantong semar, sebuah tumbuhan karnivora yang banyak ditemukan di Taman Nasional Kerinci Seblat, sebagai wadah. Kantong semar, yang memiliki bentuk seperti kantong dengan mulut berbentuk corong, memberikan nuansa dan aroma yang khas pada lemang ini. Proses pembuatan lemang ini dimulai dengan membersihkan kantong semar dengan teliti untuk memastikan tidak ada kotoran atau residu yang tersisa. Kemudian, beras ketan yang sudah dicuci bersih dicampur dengan santan kelapa yang kaya, dan diisi ke dalam kantong semar tersebut sebelum dimasak. Proses pemasakan dilakukan dengan membakar kantong semar yang berisi adonan tersebut di atas api kecil selama beberapa jam hingga beras ketan matang sempurna. Lemang Kantong Semar biasanya disajikan pada acara-acara adat dan hari raya, menjadikannya hidangan yang spesial dan langka. Rasa gurih dari santan kelapa yang meresap ke dalam ketan dan tekstur lembut dari lemang ini memberikan pengalaman kuliner yang sangat memuaskan.
- Soto Semurup
Soto Semurup adalah variasi soto yang sangat unik dan khas dari Kerinci. Berbeda dengan soto pada umumnya, Soto Semurup menggunakan daging sapi yang sudah dimasak menjadi dendeng sebelum dimasukkan ke dalam kuah soto. Dendeng yang digunakan dalam Soto Semurup adalah daging sapi yang dipotong tipis, dikeringkan, dan digoreng hingga kering dan renyah. Kuah soto Semurup berwarna kuning bening, dengan cita rasa yang sedikit asam dan gurih. Biasanya, soto ini disajikan dengan nasi, soun atau bihun, serta kerupuk merah dan bawang goreng yang memberikan tambahan rasa dan tekstur. Soto Semurup sering kali dihidangkan pada acara-acara istimewa dan menjadi pilihan favorit bagi banyak orang di Kerinci. Keunikan dari Soto Semurup terletak pada kombinasi antara dendeng yang empuk dan kuah yang memiliki rasa sedikit asam, menjadikannya hidangan yang penuh dengan cita rasa.
- Gulai Ikan Semah
Gulai Ikan Semah adalah salah satu hidangan paling istimewa yang dapat ditemukan di Kerinci. Ikan semah, yang hanya dapat ditemukan di Sungai Batang Merangin dan Danau Kerinci, merupakan bahan utama dalam gulai ini. Ikan semah adalah ikan endemik yang memiliki daging yang lembut dan gurih. Proses pembuatan gulai ini melibatkan pemasakan ikan semah dalam kuah gulai yang berwarna kuning pekat. Kuah gulai ini terbuat dari campuran rempah-rempah seperti kunyit, jahe, dan daun salam, yang memberikan aroma dan rasa yang khas. Gulai Ikan Semah sering kali disajikan dengan nasi putih dan sayuran, dan sangat populer di kalangan masyarakat Kerinci. Hidangan ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan, terutama bagi para pendaki gunung yang berhasil menaklukkan Gunung Kerinci. Keunikan dari gulai ini terletak pada penggunaan ikan semah yang memberikan rasa yang istimewa dan berbeda dari gulai ikan pada umumnya.
- Dodol Kentang Kerinci
Dodol Kentang Kerinci adalah variasi dari dodol yang terbuat dari kentang granola, yang memberikan tekstur lembut dan tidak lengket. Dodol ini berbeda dari dodol pada umumnya yang sering terbuat dari ketan atau singkong. Proses pembuatan dodol kentang dimulai dengan menghaluskan kentang granola yang telah direbus hingga lembut, kemudian dicampur dengan gula merah, santan, dan bahan-bahan lainnya. Campuran ini dimasak dengan api kecil sambil diaduk secara terus-menerus hingga mengental dan membentuk tekstur yang diinginkan. Dodol Kentang Kerinci sering dijadikan oleh-oleh karena kemudahannya untuk ditemukan di minimarket atau tempat oleh-oleh di Kerinci. Variasi rasa seperti gula aren, durian, pandan, dan nanas memberikan pilihan yang menarik bagi penggemar manisan. Dodol ini memiliki rasa manis yang pas dan tekstur yang lembut, menjadikannya camilan yang sangat disarankan untuk dicoba ketika berkunjung ke Kerinci.
- Ketan Durian
Ketan Durian adalah hidangan manis yang menggabungkan beras ketan berkualitas tinggi dengan durian, buah yang sangat populer di Indonesia. Proses pembuatan ketan durian dimulai dengan memasak beras ketan hingga matang dan lengket, kemudian dicampur dengan durian yang telah dihaluskan. Durian memberikan rasa manis dan aroma yang khas pada ketan, menciptakan kombinasi yang lezat dan memuaskan. Memilih durian yang tepat sangat penting untuk mendapatkan rasa dan kelengketan yang ideal. Ketan Durian adalah salah satu camilan yang sangat disarankan untuk dicoba ketika berkunjung ke Kerinci, terutama bagi mereka yang menyukai durian. Hidangan ini tidak hanya menawarkan rasa manis yang nikmat tetapi juga memberikan pengalaman kuliner yang berbeda dari ketan pada umumnya.
- Nasi Beras Payo
Nasi Beras Payo adalah nasi khas Kerinci yang menggunakan beras payo, sebuah jenis beras endemik yang memiliki buliran lebih besar dan lebih pulen dibandingkan beras biasa. Beras payo memiliki tekstur yang lembut dan sedikit lengket, menjadikannya cocok untuk disajikan dengan berbagai lauk pauk. Biasanya, nasi Beras Payo disajikan dengan lauk seperti dendeng batokok, ayam goreng, atau rendang. Keunikan beras payo terletak pada teksturnya yang berbeda dari beras biasa, memberikan sensasi makan yang khas. Nasi Beras Payo adalah hidangan yang sering dihidangkan dalam acara-acara penting dan perayaan di Kerinci, menjadikannya salah satu elemen penting dalam kuliner daerah ini.
- Air Sebuk Kawo
Air Sebuk Kawo adalah minuman tradisional Kerinci yang memiliki sejarah panjang dan telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Minuman ini terbuat dari tunas muda pohon kopi yang dikeringkan, kemudian diseduh dengan air panas. Air Kawo disajikan dalam tempurung kelapa, memberikan rasa dan aroma yang khas. Minuman ini dikenal memiliki manfaat untuk mengembalikan stamina setelah aktivitas fisik, terutama bagi para pendaki gunung yang memerlukan energi tambahan setelah menaklukkan puncak Gunung Kerinci. Air Sebuk Kawo memiliki rasa yang unik dan sedikit pahit, menjadikannya minuman yang sangat disarankan untuk dicoba ketika berkunjung ke Kerinci.
- Dendeng Batokok
Dendeng Batokok adalah hidangan yang awalnya berasal dari Minang, namun telah menjadi bagian dari kuliner Kerinci dengan sentuhan lokal. Perbedaannya terletak pada penggunaan daging rusa yang lebih langka dan cabai merah yang memberikan rasa pedas yang lebih tajam. Daging rusa yang digunakan dalam dendeng batokok dipotong tipis, kemudian dikeringkan dan digoreng hingga kering. Hidangan ini sering disajikan dengan nasi dan sayuran sebagai pelengkap. Meskipun daging rusa semakin sulit ditemukan, dendeng batokok Kerinci tetap menawarkan rasa yang khas dan memuaskan. Hidangan ini merupakan contoh bagaimana kuliner Kerinci mengadaptasi resep dari daerah lain dengan bahan-bahan lokal untuk menciptakan sesuatu yang unik dan istimewa.
Kuliner Kerinci adalah representasi dari kekayaan budaya dan tradisi daerah tersebut. Setiap hidangan menawarkan lebih dari sekadar rasa yang lezat; ia juga menceritakan kisah sejarah dan budaya yang mendalam. Jika Anda berkunjung ke Kerinci, menjelajahi kelezatan kuliner lokal adalah cara terbaik untuk memahami dan merasakan kekayaan budaya daerah ini. Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati hidangan-hidangan khas ini yang akan meninggalkan kesan mendalam dan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.