Penjelasan Polisi untuk Memerintahkan Massa Terkait FPI di Banjir Cipinang Melayu

  • Bagikan

Jakarta -Sejumlah orang dengan atribut Front Pembela Islam (FPI) membubarkan diri di lokasi banjir di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur. Polisi memberi penjelasan tentang eks FPI itu.

“Kemarin sebenarnya tidak dibubarkan. Mereka ikut membantu, tapi pakai atribut FPI. Sekarang negara tidak memperbolehkan atribut FPI, sekarang atribut FPI tidak bisa dipakai ya. Ya kita tahu, ada pengumuman dari pemerintah. Atribut FPI sudah tidak bisa digunakan lagi, kata Kapolres Makasar Kompol Saiful Anwar saat dihubungi, Minggu (21/2/2021).

Saiful menjelaskan, kejadian itu terjadi pada Sabtu (20/2) siang kemarin. Ada 10 orang atribut FPI yang ingin membantu mengevakuasi korban banjir.

“Mereka masih menggunakan atribut FPI dalam membantu mereka, jadi kami sarankan agar mereka melepas atribut FPI, benderanya, pakaian yang dikenakan, tidak ada jaket pelampung yang bertuliskan FPI. Kalau mau membantu tidak boleh ada simbol FPI. Ada sekitar 10 orang. lah, ”ujarnya.

Saiful mengatakan, pihaknya mengizinkan massa FPI untuk membantu. Namun, mereka diimbau agar tidak menggunakan atribut FPI sesuai ketentuan pemerintah.

“Bawalah jaket pelampung, perahu, semuanya berlogo FPI, baju, jaket, bendera sehingga saya, Pak Danramil, Dandim, dan Kapolres memerintahkan semuanya dibuka, tidak lagi memakai atribut FPI yang membantu. Tapi kalau mereka Tolong jangan pakai atribut FPI. Bersama kita bantu masyarakat ya, ”jelasnya.

Saiful mengatakan, pihaknya juga telah mengajukan banding dengan hati-hati. Massa dengan atribut FPI, kata dia, kemudian memilih bubar.

“Dibubarkan kok,” kata Saiful.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-5396149/penjelasan-polisi-tertibkan-massa-beratribut-fpi-di-banjir-cipinang-melayu?tag_from=wp_cb_mostPopular_list

  • Bagikan