Profil Agung Sucipto, Tersangka Pemberi Suap kepada Nurdin Abdullah

KPK menetapkan pengusaha Agung Sucipto sebagai tersangka pemberian gratifikasi kepada Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah. KPK menyebut Nurdin dan Agung sudah mengenal mereka sejak lama. Berikut ini adalah profil Agung Sucipto.

Nama Agung Sucipto pertama kali terdengar di media saat DPRD Sulsel menggelar Pansus Hak Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. Nama tersebut dikemukakan mantan Kepala Biro Pembangunan Sulawesi Selatan, Jumras pada sesi kuisioner.

Pada 2019, mantan Kepala Biro Pembangunan Jumras sesumbar soal dugaan penyaluran proyek secara internal dan mahar miliaran rupiah dalam Pilgub 2018.

Jumras diketahui dipecat dari jabatannya setelah dituding Gubernur Nurdin Abdullah menerima honor dari seorang pengusaha terkait proyek di Sulawesi Selatan. Dalam pemeriksaan di Pansus Hak Angket, Jumras memberikan klarifikasi.

“Tertulis di dalam kamu, bahwa kamu minta bayaran lalu saya bilang dari siapa? Lalu saya ambil surat dan tunjukkan ke saya. Saya lihat ada dua perusahaan, dua pengusaha, satu Agung Sucipto, dan satu lagi ada namanya Ferry Tandiari, “kata Jumras. menjelaskan pemecatannya oleh Gubernur Nurdin Abdullah sebelum sidang hak angket, Makassar pada 2019.

Dalam pertemuan dengan Nurdin Abdullah itu, Jumras dituding meminta bayaran proyek kepada dua pengusaha. Hal tersebut kemudian dibantah oleh Jumras meski klarifikasi kepada Nurdin tidak terdengar.

“Sebelum saya keluar dari tempat itu, saya sampaikan Angguh (Agung) menunjuk kepada Saudara bahwa pada saat Pilkada Saudara dibantu Rp 10 miliar, dan dihadiri Wakil Gubernur yang mendampingi,” ujarnya.

Agung dikenal sebagai pengusaha kontraktor di Sulawesi Selatan dan merupakan Direktur PT Agung Perdana Bulukumba yang menurut KPK memenangkan sejumlah tender di era kepemimpinan Nurdin Abdullah. Ia juga memiliki resor terkenal di Bulukumba, yang disebut Hakuna Matata.

Saksikan juga video ‘Profil Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan Ditangkap KPK’:

[Gambas:Video 20detik]