JAMBI (SR28) – Focus Group Discussion (FGD) merupakan rangkaian agenda kegiatan dari survei pembelajaran siswa/i madrasah se-kota Jambi yang diadakan oleh Pusat kajian pengembangan kurikulum, pengajaran dan pembelajaran UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. FGD ini dilakukan untuk memperoleh masukan serta pengayaan data kualitatif selain data dari hasil ekspose survei. Selanjutnya, FGD ini dimaksudkan untuk dapat menggali dan memberikan nilai tambah pada data yang belum diperoleh ketika menggunakan metode pengumpulan data melalui instrument survei pada para siswa. FGD ini dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting pada hari Senin 14 Juni 2021.
Kegiatan FGD dihadiri Plt. Kepala Kantor Kemenag Kota Jambi Bapak Abdullah Saman, M. Pd. I. Pada kesempatan ini beliau memberikan arahan tentang kebijakan pembelajaran jarak jauh/dalam jaringan yang telah dilaksanakan oleh madrasah se-kota Jambi selama masa pandemi Covid-19. Kegiatan FGD dibuka langsung oleh Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, M. A., Ph.D. Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan pesan mengenai Praktik Ideal Pendidikan Tinggi Islam Paradigma Trans Integrasi Ilmu dan Berkesinambungan.
“Dari perspektif religiusitas keislaman, maka PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) dalam kaitannya dengan Visi-Misi, UIN seharusnya selalu merekayasa perubahan sosial yang bermuara pada perubahan yang Islami untuk kepentingan duniawi dalam rangka menuju ukhrawi. Karena itu, akselerasi perubahan di dalam dirinya seniscayanya konsisten, berkesinambungan dan lebih cepat dari perubahan yang terjadi di tengah masyarakat, atau setidaknya seiring,” ungkapnya.
Selain itu, FGD Pusat kajian pengembangan kurikulum, pengajaran dan pembelajaran UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi menghadirkan narasumber Bapak Akhmad Habibi, M.Pd., Ph.D., beliau membahas hasil survei pembelajaran siswa/i madrasah.
“Strategi multi-layer yang melibatkan berbagai tingkat keputusan (pemerintah, organisasi, perusahaan, komunitas) dalam menangani pandemi Covid-19 yaitu strategi yang menargetkan penggunaan teknologi individu (physical access, digital literacy dan social support access) dan strategi menargetkan pesan (Diffusion, information quality control, understandability dan acceptability). Berbagai strategi yang dipaparkan bisa menjadi masukan kepada para pemangku kebijakan dalam pembelajaran selama pandemic Covid-19 ini” ungkapnya.
Selanjutnya, ketua Pusat Kajian Pengembangan Kurikulum, Pengajaran dan Pembelajaran UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Dr. Muhamad Taridi, M.Pd. menyatakan “Peserta FGD bersama Plt. Kepala Kantor Kemenag Kota Jambi dihadiri 13 kepala madrasah dan guru madrasah se-kota Jambi, turut hadir para guru madrasah seluruh Indonesia, serta masyarakat umum.
“Dari paparan simpulan ekspose hasil survei, secara keseluruhan proses pembelajaran dari rumah selama Covid-19 berjalan dengan baik dan lancar, namun ada beberapa indikator yang masih perlu menjadi evaluasi bersama para penyelenggara pembelajaran di madrasah, dan blended learning bisa menjadi strategi alternatif untuk diterapkan pasca new-normal, ” ungkapnya.
“Setelah diadakan FGD ini diharapkan muncul sebuah kesimpulan yang akan memberikan kontribusi dalam menghadapi hambatan dalam pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah (BDR). Selain itu, menjadi sebuah masukan untuk ditindak lanjuti oleh institusi pendidikan terkait agar terbit sebuah kebijakan baru tentang pembelajaran di madrasah” tutupnya. (Sidik)