Tanjabbar dan Tanjabtim Jadi Penyuplai Gabah Terbesar ke Bulog Jambi Tahun 2025

  • Bagikan
Beras Bulog [SR28/Ist]
Beras Bulog [SR28/Ist]

SR28JAMBINEWS.COM, JAMBI – Dua wilayah di Provinsi Jambi, yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, mencatatkan angka tertinggi dalam penyerapan gabah oleh Perum Bulog Jambi tahun 2025, dengan jumlah hampir mencapai 2.500 ton.

Hal ini disampaikan oleh Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Jambi, Ahmad Mujjadat Faqihuddin.

Ia menyebutkan, setelah dua kabupaten tersebut, Kota Sungai Penuh menjadi daerah dengan volume serapan terbesar kedua, yakni sekitar 250 ton gabah.

“Tahun ini, Bulog paling banyak menyerap gabah dari Tanjabbar dan Tanjabtim, mencapai hampir 2.500 ton atau sekitar 50 ton beras. Jika dihitung secara keseluruhan, sudah setara dengan 1.300 ton beras. Sedangkan Sungai Penuh menyumbang 250 ton gabah atau 202 ton beras,” ujarnya.

Ahmad juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi sektor pascapanen di Jambi, salah satunya adalah minimnya fasilitas penggilingan modern.

Baca:  Pempek Wong Kito: Sajian Autentik Pempek di Jantung Kota Jambi

“Sebagian besar penggilingan di sini hanya punya satu alur—gabah langsung diproses jadi beras. Idealnya, harus melalui proses bertahap seperti polisher satu dan dua untuk mengurangi kerusakan beras,” jelasnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa sebagian besar petani masih mengandalkan metode tradisional untuk mengeringkan gabah.

“Sebagian besar belum memiliki alat pengering (bed dryer), jadi masih menjemur gabah secara manual dengan terpal. Ini sangat tergantung cuaca karena kadar air gabah saat panen masih tinggi,” paparnya.

Isu lainnya adalah keterbatasan kapasitas gudang penyimpanan.

“Kapasitas gudang Bulog rata-rata hanya 2.000 ton. Kami memiliki sekitar 5 sampai 7 gudang dengan ukuran yang tidak besar. Contohnya, gudang di Kuala Tungkal sudah penuh, sehingga stok harus dipindahkan ke Jambi,” ungkap Ahmad.

Meski menghadapi kendala tersebut, Bulog berkomitmen untuk terus menyerap hasil panen petani. Ahmad menegaskan bahwa jika dibutuhkan, Bulog siap menyewa atau menambah gudang demi memastikan stok terserap, sesuai dengan arahan dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025. (*)

  • Bagikan