KOTA JAMBI (SR28)- Langkah Sy Fasha menuju BH 1 pada Pilgub 2020 mendatang terbilang sangat terjal. Mulai dari peta percaturan Golkar yang masih didominasi oleh kelompok senior dan mengarah pada Cek Endra si ketua partai hingga manuver rivalnya Alharis pada tahun 2019 kemarin bersama 4 Bupati semakin mengunci pintu masuk Fasha masuk ke desa-desa dibeberapa Kabupaten. Bahkan, ekspektasi Fasha mengharap 5 kursi di DPRD Provinsi dari PKS melalui Happy Story pada Pilwako 2018 lalu juga kandas. Sejumlah pengamat juga menyebut jika Fasha mesti berjuang lebih ekstra jika ingin mendapatkan partai. Hal tersebut seiring dengan Fasha yang bukan berasal dari kalangan ormas manapun yang memiliki afiliasi kepartaian.
Bahkan, bertemunya Sy Fasha dengan Alharis 3 pekan lalu membuat banyak kalangan menilai jika Fasha sudah mengibarkan bendera putih.
Namun, ikhtiar Walikota Jambi dua periode itu untuk merebut BH 1 mendadak memberikan kejutan bagi masyarakat Provinsi Jambi. Dukungan Nasdem yang jatuh pada Sy Fasha pada pekan awal Juli lalu membuat peta politik berubah. Fachrori Umar yang merasa jika Partai Nasdem akan aman-aman saja dibikin pusing bukan kepalang. Posisinya sebagai petahana dan pembina Partai tidak serta merta membuat tiket partai aman untuknya. Bahkan ketua tim keluarga Fachrori Umar sempat meminta agar Gubernur Jambi itu keluar dari Nasdem saja berikut istrinya karena keputusan DPP Nasdem tersebut.
Kejutan kedua muncul dari momentum Sy Fasha yang mendapat dukungan dari PPP. Meski sempat memberikan ultimatum akan menarik dukungan, namun Fasha terbukti mampu memenuhi ultimatum PPP yaitu dengan mendapatkan dukungan dari partai Nasdem sebagai partai pendukung selain PPP.
Kini, publik tengah menunggu kejutan-kejutan selanjutnya dari Sy Fasha. Dia mengklaim dalam waktu dekat akan ada lagi partai-partai yang akan mendukungnya.
“untuk partai-partai lain dalam waktu dekat akan menyusul” ungkap Fasha meyakinkan publik dan lawan-lawan politiknya.
Muhammad Sidik