TANJAB BARAT (SR28) – BKKBN Perwakilan Provinsi Jambi mengadakan Sosialisasi Penyiapan Generasi Emas dalam Rangka Penurunan Stunting kepada ibu hamil dan yang memiliki anak di bawah dua tahun di Desa Purwodadi Kecamatan Tebing Tinggi yang dinyatakan sebagai desa locus stunting oleh BKKBN Perwakilan Provinsi Jambi, Senin (10/08).
Kegiatan ini dilakukan di Gor Olahraga Desa Purwodadi yang dihadiri oleh Camat Tebing Tinggi, Perangkat Desa Purwodadi, BPD Purwodadi, Kepala Puskesmas Purwodadi dan Dinas P3AP2KB Tanjung Jabung Barat serta Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berkolaborasi dengan BKKBN Provinsi Jambi dalam memberikan sosialisasi pencegahan stunting.
Kepala Desa Purwodadi, Jayus menyatakan bahwa perlu adanya intervensi dari berbagai pihak dalam mengatasi kejadian stunting di desa nya tersebut. Selain itu Kepala Desa Purwodadi juga menghimbau kepada peserta sosialisasi untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi dari anak-anak nya dan dapat memanfaatkan hasil perkebunan yang diproduksi dari desa Purwodadi.
Dalam penyuluhannya, Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera sebagai pemateri dari BKKBN Provinsi Jambi mengungkapkan bahwa stunting bukan hanya gagal tumbuh kembang anak secara fisik, tetapi lebih dikhawatirkan hari ini gagal tumbuhnya perkembangan otak, karena perkembangan otak ditentukan oleh asupan gizi, nutrisi yang tepat pada saat hamil, pengasuhan yang baik dan benar dan pendidikan pada usia bawah dua tahun (Baduta).
Beliau juga mengungkapkan bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan dengan mengikuti Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang ada di Desa tersebut. “Bina Keluarga Balita (BKB)” bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua untuk mengasuh serta membina tumbuh kembang anak. Upaya tersebut melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral sehingga sangat berperan dalam melakukan pencegahan stunting, saya berharap ibu-ibu yang ada disini dapat mengikuti kelompok kegiatan BKB ini, harapnya.
“Dengan sosialisasi tersebut diharapkan dapat menciptakan keluarga yang lebih berkualitas dengan menekan angka stunting, kematian ibu dan anak, angka kemiskinan, angka gizi buruk, dan masalah lainnya,” ujar Sri. (Muhammad Sidik)