SR28JAMBINEWS.COM, JAMBI – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi telah mengaktifkan posko mudik tanggap bencana yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Posko ini mulai beroperasi pada 21 Maret 2025 atau H-10 hingga 8 April 2025, sesuai dengan perintah Menteri Pekerjaan Umum.
Kepala BPJN Wilayah Jambi, Ibnu Kurniawan, mengatakan bahwa posko ini dapat digunakan oleh pemudik sebagai tempat beristirahat. Selain itu, posko juga berfungsi untuk memantau lalu lintas yang menjadi tanggung jawab BPJN serta menyiagakan alat berat untuk penanggulangan bencana.
“Fungsi posko selain untuk tempat istirahat juga untuk memantau lalu lintas dan menyiapkan alat berat untuk penanggulangan bencana,” kata Ibnu, seperti dilansir Jambi Ekspres (21/3).
Posko ini tersebar di beberapa lokasi, termasuk antara Pal 10 Kota Jambi dan sebelum pintu tol Sebapo Muaro Jambi, serta di Kabupaten Batanghari, tepatnya di Jalur 2, mulai dari Bulian hingga Tugu Ikan. Selain itu, posko juga ada di Kabupaten Kerinci, tepatnya di jalur antara Siulak dan Lubuk Nanggodang, serta di Kota Sungai Penuh yang berbatasan dengan Tapan.
“Di Kabupaten Bungo juga ada posko yang terletak dekat Jembatan Bailey,” tambahnya.
Setiap posko dilengkapi dengan fasilitas seperti toilet dan tempat shalat. Di posko-posko tersebut juga disiapkan alat berat untuk mengantisipasi bencana alam seperti longsor, yang sering terjadi di Kerinci dan Sungai Penuh.
Di dalam Kota Jambi, BPJN juga menyiapkan CPH MA (campuran aspal dingin) yang dapat segera digunakan untuk menambal lubang jalan.
Berbagai alat berat seperti Backhoe Loader, Vibro, Excavator, dan Dump Truck disiapkan di posko-posko yang berlokasi di daerah-daerah dengan potensi bencana.
“Hari ini posko sudah beroperasi, dan saya pastikan semua anggota sedang mempersiapkan semuanya, malam ini akan selesai. Kami usahakan agar posko dapat beroperasi pada hari ini (Jumat),” ujar Ibnu.
Ibnu juga menyampaikan bahwa pekerjaan penambalan lubang jalan (patching) sudah mencapai 97 persen, meskipun terkendala oleh cuaca hujan. “Kami akan mengejar agar semuanya selesai sebelum Lebaran, meskipun pekerjaan ini sebenarnya sudah terlambat karena baru dimulai pada Januari,” tambahnya. (*)