Inflasi Provinsi Jambi Februari 2025 Alami Deflasi, Dipengaruhi Penurunan Harga Tarif Listrik dan Komoditas Lainnya

  • Bagikan

SR28JAMBINEWS.COM, JAMBI – Menurut rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Februari 2025, inflasi di Provinsi Jambi mengalami deflasi sebesar -0,60% (mtm) secara bulanan, lebih dalam dibandingkan deflasi nasional yang tercatat sebesar -0,48% (mtm).

Secara tahunan, Provinsi Jambi mengalami deflasi sebesar -0,27% (yoy), yang juga lebih dalam dibandingkan laju deflasi nasional yang tercatat sebesar -0,09% (yoy).

Deflasi bulanan pada Februari 2025 terutama dipengaruhi oleh penurunan harga tarif listrik dengan kontribusi sebesar -0,68% (mtm), daging ayam ras -0,30% (mtm), bawang merah -0,06% (mtm), jengkol -0,05% (mtm), dan tomat -0,02% (mtm).

Penurunan tarif listrik menjadi penyumbang deflasi terbesar, yang disebabkan oleh berlanjutnya insentif pemerintah berupa diskon tarif listrik sebesar 50% untuk pelanggan rumah tangga PLN dengan daya 2.200 VA ke bawah pada periode Januari hingga Februari 2025.

Sebagai informasi, tarif listrik memiliki bobot terbesar kedua setelah bensin dalam struktur SBH Provinsi Jambi tahun 2022, yakni sebesar 4,11%.

Penurunan harga daging ayam ras diperkirakan dipengaruhi oleh turunnya biaya jagung impor, bahan baku utama pakan ayam. Harga bawang merah turun akibat meningkatnya pasokan dari daerah penghasil seperti Brebes, Nganjuk, dan Padang.

Baca:  Fachrori Ajak Pelaku Usaha IKM-UKM Tingkatkan Kualitas Produk

Harga jengkol menurun seiring dengan bertambahnya pasokan dari daerah penghasil seperti Kerinci, Bungo, Merangin, dan Padang. Begitu juga dengan tomat yang turun harganya karena melimpahnya pasokan dari penghasil utama seperti Kerinci dan Curup.

Namun, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga beberapa komoditas, antara lain emas perhiasan, kangkung, kentang, cabai rawit, dan ikan serai. Kenaikan harga emas perhiasan diperkirakan dipengaruhi oleh lonjakan harga emas global dan kecenderungan masyarakat Provinsi Jambi membeli emas menjelang Idul Fitri 1446 H.

Kenaikan harga kangkung didorong oleh tingginya permintaan menjelang Ramadan 1446 H, sementara pasokan terbatas akibat cuaca buruk. Kenaikan harga kentang disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari sentra penghasil di Kabupaten Kerinci akibat cuaca yang buruk dan permintaan tinggi di daerah tersebut.

Harga ikan serai naik akibat penurunan jumlah tangkapan nelayan dari Sumatera Barat karena cuaca buruk. Kenaikan harga cabai rawit diindikasikan oleh terbatasnya pasokan dari Jawa karena cuaca buruk yang mengurangi kualitas hasil panen.

Baca:  Al Haris Ajak Petani Pertahankan Kualitas Kopi Kerinci

Secara tahunan, inflasi Provinsi Jambi pada Februari 2025 terutama disumbang oleh emas perhiasan (andil 0,06%), kangkung (andil 0,05%), kentang (andil 0,04%), cabai rawit (andil 0,03%), dan ikan serai (andil 0,03%).

Berikut adalah rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi:

Inflasi Kota Jambi:

  • Bulanan: -0,84% (mtm)
  • Tahun Berjalan: -1,15% (ytd)
  • Tahunan: -0,91% (yoy)

Tarif listrik menjadi penyumbang deflasi terbesar di Kota Jambi dengan andil -0,79%, diikuti oleh daging ayam ras (-0,28%), bawang merah (-0,06%), tempe (-0,02%), dan tomat (-0,02%).

Di sisi lain, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga kangkung (andil 0,06%), kue kering berminyak (andil 0,04%), cabai merah (andil 0,04%), bayam (andil 0,04%), dan ikan dencis (andil 0,03%).

Inflasi Kabupaten Bungo:

  • Bulanan: -0,42% (mtm)
  • Tahun Berjalan: -0,88% (ytd)
  • Tahunan: 0,11% (yoy)

Di Kabupaten Bungo, tarif listrik menjadi komoditas utama penyumbang deflasi dengan andil -0,45%, diikuti oleh daging ayam ras (-0,21%), bawang merah (-0,17%), jengkol (-0,10%), dan petai (-0,06%).

Baca:  Gubernur Jambi Al Haris Apresiasi Lomba Lukis Sungai Batanghari

Kenaikan harga emas perhiasan (andil 0,24%), cabai rawit (andil 0,11%), sigaret kretek mesin (andil 0,04%), kangkung (andil 0,04%), dan udang basah (andil 0,04%) menahan deflasi lebih dalam.

Inflasi Kabupaten Kerinci:

  • Bulanan: 0,09% (mtm)
  • Tahun Berjalan: 0,75% (ytd)
  • Tahunan: 1,73% (yoy)

Di Kabupaten Kerinci, kentang menjadi komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil 0,14%, diikuti oleh ikan serai (andil 0,14%), cabai hijau (andil 0,10%), ketupat/lontong sayur (andil 0,10%), dan ikan tongkol/ambu-ambu (andil 0,08%).

Namun, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga daging ayam ras (andil -0,41%), tarif listrik (andil -0,40%), jengkol (andil -0,14%), beras (andil -0,09%), dan santan segar (andil -0,03%).

Ke depan, TPID Provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota akan terus memperkuat upaya pengendalian inflasi daerah melalui berbagai program kegiatan.

Sinergi TPID dan Satgas Pangan serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) diharapkan dapat menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi. (*)

  • Bagikan