Tinggal Sepekan Pengganti Bupati Tanjabbar, Ratusan Proyek Dikebut

  • Bagikan
IMG-20210112-WA0015.jpg

KUALA TUNGKAL (SR28) – Tinggal hitungan hari menjelang pergantian Bupati Tanjab Barat, yang hanya menyisakan satu pekan lagi.

Di ujung masa kepemimpinan Bupati Safrial yang akan berakhir tepat pada 17 Februari 2021. Dibawah perintah Safrial, Pemkab Tanjab Barat kebut launching ratusan pekerjaan proyek APBD 2021.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, sejumlah pekerjaan proyek mulai dari paket proyek bernilai miliaran rupiah hingga paket terkecil senilai puluhan juta rupiah ditayangkan di Dinas Perkim dan Dinas PUPR Tanjabbar. Sebanyak lebih dari 120 paket pekerjaan ditayangkan pada Jumat malam (5/2/21).

Sementara berikutnya menyusul ratusan paket proyek diluncurkan di Dinas PUPR Tanjabbar.

”Akan tetapi sangat disayangkan, Plh Dinas Perkim Tanjabbar, H Arif justru mengaku tidak tahu-menahu terkait tayangnya ratusan proyek di Dinas Perkim.”Saya lagi di Jakarta. Jadi tidak tahu soal itu,” ujarnya dengan ringkas kepada awak media belum lama ini.

Sebelumnya, sejumlah pejabat penting di lingkup Pemkab Tanjabbar dicopot dari kursi jabatannya. Pencopotan mulai dari Kadis Perkim Cipto Hamonangan, hingga dua pejabat ULP Pengadaan Barang dan Jasa, Ilmardi dan Reza Pahlevi.

”Sekda Tanjabbar, Agus Sanusi saat dikonfirmasi mengungkapkan alasan pencopotan karena para pejabat tersebut dinilai tidak bisa menerjemahkan dengan baik kemauan bupati Safrial,” ungkap Agus Sanusi.

b205fe21-4bcd-44de-8e49-c91d583c5fc6-461x1024.jpg

Meski tidak dibantah Agus Sanusi jika hal tersebut mengangkangi surat edaran Kemendagri terkait larangan penggantian pejabat 6 bulan menjelang masa jabatan bupati berakhir dan 6 bulan setelah bupati baru dilantik.

“Yang jelas kalau menurut saya SK Bupati terkait pergantian pejabat itu sah, jadi Selagi SK nya Bupati ada, saya pikir legal (sah). Karena aturan tidak bisa berlaku surut ke belakang,” papar Sekda Tanjabbar, Agus Sanusi.

Terkait pernah dibatalkannya 90 paket di masa Dinas Perkim dipegang oleh Kadis Perkim Netty Martini, Sekda mengaku tidak begitu paham.

“Kalau soal itu saya tidak tahu,” tegas Sekda.

Sementara itu, di luar kewenangan dinas terkait, dari informasi yang berhasil dihimpun, beberapa oknum, berinisial TR, BR dan SN serta beberapa oknum lainnya dikabarkan diduga kuat memanfaatkan kelemahan dan ketidaktahuan pejabat dinas terkait dengan bergerilya menjadi calo menjajakan jual beli paket proyek. (Sabri/Agus)

  • Bagikan