KUALA TUNGKAL (SR28) – Pembangunan atau Revitalisasi Pasar Rakyat Parit Tiga, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjab Barat yang bersumber Dana APBN Pusat, Kementrian Pedagangan RI Tahun 2020 yang ditenggarai oleh Dinas Koperasi,Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Pedagangan (Koprindag) Tanjab Barat, disoalkan Pedagang Ikan dan sayuran.
Pasalnya pembangunan pasar tersebut yang ditempatkan dibelakang pasar yang lama itu tidak ada usulan pegagang.
Hal tersebut dikatakan Suhaimi salah seorang pedagang ikan belum lama ini saat ditemui SR28 dilokasi pembangunan Pasar Parit Tiga.
“Kami tidak pernah meminta ataupun mengajukan Provosal untuk bangun baru,dan kami Cuma mengusulkan untuk perehapan pasar parit tiga yang lama,yang kami tempati saat ini untuk dilakukan perehapan,karena liat saja deg dari pasar lama ini sudah banyak yang rusak kemudian tiang-tiang nya sudah ada yang retak,dan lokasi lama ini yang kami harapkan dapat dana perbaikan baik itu dana APBD mau pun Dana APBN Pusat,bukan bangun baru yang sekarang ini kami harapkan,” papar Suhaimi.
“Kami pedagang bukan tidak tahu terima kasih, tapi kalau bangunan baru seperti itu belum ditempati sudah ada yang retak,juga mereng dan pondasi atap sengnya tidak kuat saat diterpa angin bergoyang seperti mau roboh, tidak ada sekor rangka baja bagian seng itu membuat kami takut untuk menempati pasar yang baru dibangun itu,selain itu untuk melintas kepasar baru pembeli demikian juga kami pedagang harus mutar untuk sampai kepasar yang baru,” tambah Suhaimi.
“Terkait itu kami para pedagang juga sepakat tidak akan menempati pasar yang baru dibangun itu,” paparnya.
“Selain jauh kedalam,kami khawatir ambruk karena pondasi sangat tidak kuat, dan pekerjaannya pun terkesan asal jadi yang dilaksanakan oleh rekanan,” pungkasnya.
Terpisah, hingga berita ini dimuat. Dinas terkait yaitu Kadis Koprindag Tanjab Barat Syafriwan hingga belum bisa dikonfirmasi terkait pembangunan pasar baru Parit Tiga yang terkesan asal jadi tersebut. (Sabri/Agus).